Monday, March 7, 2011

Inilah Rasul; Sang Idola



Inilah manusia agung sepanjang masa. Kehadiran beliau membawa kebahagiaan, cahaya, dan keindahan bagi alam semesta. Sosok penyayang yang tak ada duanya. Pribadi teladan yang tidak pernah ada bandingannya.


Sejarah tidak akan pernah melupakan kejadian saat itu. Kejadian yang membuktikan keagungan pribadi sempurna dalam rupa dan akhlak mulia.


Hari itu dunia bergetar. Sebuah senandung doa penuh ketulusan dari sang pembawa risalah bergema memenuhi lembah nakhlah, dekat perkampungan Bani Tsaqif.


Dengarkanlah pinta itu;
“Ya Allah, kepada-Mu aku mengadu betapa lemahnya kekuatanku, betapa sedikitnya upayaku dan betapa hinanya aku dalam pandangan manusia. Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang, Engkaulah Tuhan orang–orang yang lemah dan Engkaulah tuhanku. Kepada siapakah Engkau serahkan diriku ini?
Kepada orang jauh yang senantiasa memerangiku atau kepada musuh yang mau menangkapku ? Jika tiada kemurkaan-Mu terhadap diriku ini , niscaya aku tidak peduli (akan ku teruskan perjuangan ini).
Akan tetapi naungan kesejahteraan-Mu lebih aku harapkan. Aku berlindung dengan cahaya keredhaan-Mu yang telah menerangi kegelapan dan dengannya seluruh perkara dunia dan akhirat menjadi lebih baik dari turunnya azab-Mu kepadaku. Engkaulah puncak segala pengharapan dan keredhaan. Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas kehendak-Mu


Di saat seperti itu, Allah mengirimkan Malaikat penjaga bukit datang mengadap Nabi saw. untuk memohon izin menghempaskan Bukit Thaif ke atas seluruh penduduknya yang telah menyakiti Rasulullah saw. Namun Nabi saw. tegas menjawab :


“Demi Allah , bahkan apa yang aku berharap dari sulbi–sulbi mereka bakal lahir generasi yang mengabdikan diri kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Ya Allah tunjukilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui”


Sungguh sebuah gambaran budi pekerti yang teramat tinggi, sebuah gambaran akan kesabaran sang Nabi yang penuh kasih. Ia tidak hanya membalas lemparan batu dengan kapas tapi justru mendoakan mereka dengan penuh ikhlas. Doa yang keluar dari hati yang suci dan penuh pengharapan agar semua manusia dapat bersamanya menuju jalan kebahagiaan. 


Sungguh sebuah cinta yang amat mendalam dari sang rasul pilihan Tuhan semesta alam. Dengan penuh ridha beliau lalui segala rintangan dalam menjalankan tugas kenabian, lalu titik terang hidayah itupun terbitlah memenuhi semesta dunia.


Episode-episode kehidupan Nabi sungguh adalah rangkaian serial kisah yang menakjubkan. Ketegaran Nabi di masa-masa sulit saat boikot ekonomi di Mekah, menghadapi cacian dan siksaan dari para kaum Quraisy Mekah dan para Yahudi pengkhianat di Madinah dan berbagai kejadian yang ada dihadapi dengan penuh keridhaan.


Teladan kesabaran, kesyukuran, keridhaan, tawakkal dan sifat-sifat terpuji lainnya menjadi pancaran sinar benderang bagi seluruh umat manusia. Beragam ujian yang didapatkan dalam rangka menyebarkan kebenaran dihadapinya dengan keridhaan, kesabaran, tawakkal dan penuh pengharapan kepada Allah Swt. 


Beliau hamba Allah yang ta’at, pemimpin yang adil, guru yang bijaksana, ayah yang pengasih, suami yang penyayang, sahabat yang  pengertian, panglima yang gagah, negarawan yang ulung, & bisnisman yang sukses. Beliau adalah Sang Idola.

1 comments:

Rizal Efendi said...

Hebattt ya...

Post a Comment

Menjemput Harapan is wearing Blue Weed by Blog Oh! Blog | To Blogger by Gre at Template-Godown