Saturday, February 26, 2011

60 Tahun Tak Pernah Masbuq Shalat Berjama’ah



Shalat Berjamaah (sumber:www.alfatih.presint15.com)


Sudah jelas dia tidak bisa melilhat. Dia buta. Rumahnya jauh dari mesjid. Sementara tak ada yang bisa menuntunnya. Jalanan Madinah kadang tidak aman karena banyak ular dan binatang lainnya yang berkeliaran. Maka Ibnu Ummi Maktum pun meminta izin kepada Rasulullah agar diberikan keringanan untuk shalat lima waktu di rumah saja. Awalnya Rasulullah mengizinkan. Tapi sejurus kemudian beliau bertanya: “Apakah kamu mendengar azan?”
“Iya, Rasulullah, saya mendengarnya” jawabnya.
“Kalau begitu
tidak ada keringanan bagimu” tegas Rasulullah

Di saat lain, ada orang buta yang lain datang kepada Rasulullah mengadukan keadaan serupa. Rasulullah hanya bertanya, “Apakah kamu mendengar azan?”
“Iya, saya mendengarnya, wahai Rasul”
“Kalau begitu sambutlah seruan itu”

Berdasarkan dari dua hadits itu, yang didukung oleh beberapa hadits lain, beberapa ulama, seperti Imam Ahmad dan Ibnu Taimiyyah, berpendapat bahwa shalat berjamaah hukumnya wajib, fardhu ain bagi setiap orang. Sebagian ulama lain menyatakan bahwa hukumnya sunnah mu’akkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), karena menganggap bahwa perintah dalam hadits-hadits tersebut sifatnya anjuran yang seharusnya dilaksanakan.

Apapun pendapat para ulama, dalam shalat berjamaah terkandung manfaat yang sangat banyak. Di situlah seorang hamba bisa lebih khusyu dalam perjumpaan dengan Tuhannya. Ganjaran pahalanya lebih berlimpah. Belum lagi manfaat sosial yang begitu banyak; menguatkan shaf dan jalinan kekeluargaan, manfaat psikologis berupa ketenangan hati dan kepuasan yang luar biasa dan beragam manfaat lainnya. Yang jelas shalat berjamaah untuk shalat lima waktu lebih baik dari pada shalat sendiri.

Inilah yang sangat dipahami oleh Sa’id bin Musayyib, seorang alim yang berasal dari Madinah. Tabiin yang menjadi menantu dari sahabat Rasulullah Abu Hurairah r.a. ini senantiasa menjaga shalat berjamaah. Selama enam puluh tahun, ia tidak pernah sekalipun ketinggalan takbiratul ihram. Bukan hanya menjaga shalat berjamaah, ia bahkan tidak pernah masbuk dalam kurun waktu enam puluh tahun itu. Shalat lima waktu sehari semalam ia laksanakan seluruhnya dengan berjamaah di mesjid. (muma)

0 comments:

Post a Comment

Menjemput Harapan is wearing Blue Weed by Blog Oh! Blog | To Blogger by Gre at Template-Godown